Search This Blog

Friday 20 May 2011

Anggar


Anggar adalah seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memotongmenusuk atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan. Dalam artian lebih spesifik, anggar adalah satu satu cabang olahraga yang diajarkan di sekolah - sekolah Eropa pada masa lalu dalam melatih keahlian dalam menggunakan senjata tajam yang akhirnya menjadi salah satu olahraga resmi di Olimpiade.
Etimologi kata " anggar " dalam bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Perancis " en garde ", artinya dalam Bahasa Indonesia berarti " bersiap ". Kata " en garde " digunakan sebelum permainan anggar dimulai, untuk memberi perintah " bersiap " kepada pemain. Dalam bahasa Perancis sendiri anggar disebut sebagai escrime. Walaupun kita menganggap anggar sebagai permainan yang menghibur, sebagai senjata, sebagai sarana pendidikan atau pun olahraga, ternyata anggar mempunyai perjalanan sejarah yang cukup panjang. Kemampuan teknis, catatan pencapaian yang cukup panjang, di luar hal - hal tersebut adalah nilai - nilai yang terkandung dalam permainan anggar sendiri hingga kini masih diajarkan melalui praktik olahraga itu sendiri.
Jika sejarah mengenai anggar ditelusuri, kita akan mengacu pada penggunaan pedang. Sejak dahulu kala, pedang diciptakan sebagai alat untuk melindungi diri. Manusia menggunakan kekuatan dan ketangkasannya, memilih bahan dan alat, meningkatkan ketrampilannya dengan menggunakan kepandaiannya. Semua itu merupakan latar belakang permainan anggar.
Anggar merupakan salah satu dari sedikit olahraga yang mengakui profesionalisme sebelum tahun 1980an. Bahkan pada peraturan - peraturan awal Olimpiade yang ditulis oleh Baron Pierre de Coubertin ( presiden kedua dari International Olympic Committee ), dengan jelas menyatakan bahwa pemain anggar profesional yang disebut dengan Masters diperbolehkan untuk ikut bertanding.
Anggar dipertandingkan pada ajang Olimpiade untuk pertama kalinya pada tahun 1896. Merupakan salah satu dari sedikit cabang olahraga yang menjadi program tetap dalam pelaksanaan Olimpiade.

Nomor - nomor dalam Anggar

Anggar yang dipertandingkan pada olimpiade memainkan tiga nomor, yang dinamakan berdasarkan senjatanya:
  • Floret ( foil ) : Pedang yang berbentuk langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar atau bulat, tumpul dan berpegas. Bila ditusukkan dapat naik / turun, beratny 500 gram ( 5 ons ). Pelindung tangan yang terdapat pada floret lebih kecil dibandingkan dengan Degen dan Sabel. Ujungnya untuk menusuk dan bagian bawah pedang untuk menangkis dan menekan.
  • Sabel ( sabre ) : Pedang yang berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti parang kecil, semakin keatas semakin pipih dan ujungnya ditekuk hingga tidak meruncing, beratnya 500 gram. Pelindungan penuh menutupi tangan sampai pangkal tangkai. Bagian atas pedang untuk memarang dan bagian bawah untuk menangkis, serta ujungnya untuk menusuk.
  • Degen ( epée ) : Pedang berbentuk segitiga dan berparit, pada pangkalnya tebal dan samping keujung kecil, agak kaku. Ujungnya datar dan berpegas dengan pelindung tangan besar, beratnya 750 - 770 gram. Bagian bawah pedang untuk menangkis dan ujungnya untuk menusuk.

Cara Bermain

Tiga jenis senjata yang digunakan cabang anggar dalam ajang Olimpiade : foil, epee dan sabre. Dimainkan di arena seluas 14 × 1,5 meter. Dilengkapi dengan kabel dan kostum khusus, para pemain dihubungkan dengan sistem penilaian elektronik yang akan bereaksi jika terkena tusukan. Dalam setiap pertandingan digunakan sistem eleminasi langsung. Sebuah tim akan terdiri dari 3 pemain dan masing - masing akan berduel dengan anggota tim lawan.

Lapangan / Area

Arena anggar biasanya dalam ruangan tertutup, panjangnya 12 meter dan lebarnya 2 meter. Ditutupi linolium ( gabus ) dan dilengkapi peralatan elektronik untuk mengetahui terjadinya poin.

Pakaian

Terdiri dari :
  • Masker ( Pelindung Muka ).
  • Sarung Tangan.
  • Baju Jaket terbuat dari bahan yang kuat dan berwarna putih.
  • Untuk pemain Epée atau Foil, baju pemain terbuat dari metal.

Wasit

Setiap wasit yang memimpin pertandingan, dapat menjatuhkan sanksi ( hukuman ) pada atlet, apabila melakukan pelanggaran yang ditentukan. Pelanggaran pertama, wasit mengeluarkan kartu kuning. Pelanggaran kedua, wasit mengeluarkan kartu merah. Pelanggaran ketiga, wasit mengeluarkan kartu hitam ( pelanggaran berat, atlet diskor dari pertandingan ).

Kelas dalam Anggar

Putra :
  • épée perorangan
  • épée tim
  • foil perorangan
  • sabre perorangan
  • sabre tim
Putri :
  • épée perorangan
  • foil perorangan
  • foil tim
  • sabre perorangan
  • sabre tim

Sejarah Masuknya Anggar ke Indonesia


Pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia, para tentara Kerajaan Belanda membawa serta olahraga anggar masuk ke Indonesia. Pada saat itu terdapat dua macam tujuan permainan anggar, yaitu untuk berkelahi dan olahraga.
Kemampuan bermain anggar untuk berkelahi diwajibkan bagi setiap tentara Hindia Belanda ( KNIL ) dengan menggunakan kelewang ( pedang ) atau sangkur. Sedangkan, permainan anggar untuk olahraga dipersilakan bagi para bintara, perwira, serta mahasiswa.
Tokoh - tokoh militer bangsa Indonesia yang mempunya keahlian bermain anggar pada waktu itu antara lain adalah Drh. Singgih, Soeparman, Maryono, Setu, Warsimin, Paimin Salekan, Atmo Soewirjo, J. Sengkey, Suratman, Mantiri, C.H. Kuron, Mangangantung, dan Soekarno.
Untuk dapat meningkatkan kemampuan bermain anggar maupun olahraga lainnya, KNIL mendirikan sekolah olahraga militer. Sekolah olahraga militer tersebut didirikan guna untuk mendidik para guru anggar, guru renang, dan guru olahraga lainnya. Lembaga pendidikan militer tersebut didirikan di Bandung dan Magelang.
Pada masa penjajahan Jepang, tidak ada informasi yang masuk tentang perkembangan olahraga anggar di Indonesia. Dalam masa perang kemerdekaan, banyak guru anggar yang berasal dari mantan instruktur militer Belanda yang menjadi instruktur di Akademi Militer Yogyakarta. Mereka mengajarkan cara bermain anggar, baik untuk olahraga maupun berkelahi dengan menggunakan sangkur.
Dalam Pekan Olahraga Nasional pertama yang diselenggarakan pada tahun 1948 di Solo, olahraga anggar mulai diperkenalkan serta dieksibisikan oleh para guru anggar mantan instruktur militer Belanda tersebut.
Setelah penyerahan kedaulatan Negara Republik Indonesia, para guru anggar yang tersebar di tanah air mulai mengembangkan olahraga anggar dengan cara mendirikan perkumpulan - perkumpulan anggar di beberapa daerah. Seperti di Sumatera Utara, Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan di Sulawesi Selatan.
Perkumpulan anggar di ibukota kita, Jakarta, didirikan oleh Kasimin Atmosoewirjo, Soekarno, dan Drh. Singgih. Di awal tahun 1950, Kasimin Atmosoewirjo mulai mengembangkan olahraga anggar di Jakarta bersama dengan puteranya yang bernama Suratmin.
Perjuangan para guru anggar yang telah merintis olahraga anggar di tanah air selanjutnya dikembangkan oleh para penerus. Baik oleh murid, anak, maupun cucu, sehingga pada saat ini olahraga anggar dapat terus berkembang di berbagai provinsi di Indonesia.
Setelah penyerahan kedaulatan Indonesia oleh pihak Belanda, permainan anggar mulai diajarkan di sekolah olahraga maupun perguruan tinggi olahraga. Di lingkungan akademi militer dan polisi juga sempat diajarkan cara bermain anggar, namun pada akhirnya kurang berkembang.
Dalam perkembangan selanjutnya, olahraga anggar mulai dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional kedua yang diselenggarakan pada tahun 1951 di Jakarta. Setelah itu olahraga anggar selalu dipertandingkan dalam setiap Pekan Olahraga Nasional hingga sekarang.

Perkembangan Anggar di Indonesia

  • Cabang anggar Indonesia, di SEA Games 2007 Thailand hanya kebagian satu medali perunggu untuk nomor tim floret putri setelah dalam semifinal kalah tipis dari Filipina 43 - 44 di Suranaree University of Technology Nakhon Ratchasima. Sementara itu medali emas direbut tim Singapura yang mengalahkan tim Filipina dengan 37 - 25 yang berhak atas medali perak. Hingga berakhirnya pertandingan cabang anggar, Selasa ( 11 / 12 ), Indonesia tidak mampu meraih medali emas, dan hanya mengoleksi dua medali perak dari nomor floret perorangan putri atas nama Fabiola Tirza Paulany Ratu dan tim degen putri. Selebihnya empat medali perunggu dihasilkan dari degen perorangan putra atas nama Agustinus Pieter Manuhutu, degen perorangan putri Isnawaty Sir Idar, dan dua dari tim floret putra dan putri.
  • Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia ( PB IKASI ) memanggil dua atlet nasional untuk mengikuti Kejuraan Dunia Anggar Kadet dan Junior 2010 di Baku, Rusia, pada 1 - 14 April. Ia mengatakan atlet Kaltim yang dipanggil ialah Ima Safitri, sedangkan dari DKI Jakarta ada Aditya Baskara. Aditya Baskara yang akan bermain di senjata floret putra kadet, sedangkan Ima Safitri akan bermain di nomor senjata sabel kadet.



Anggar
Sasaran foil menurut standar internasional, yaitu torso dan bagian bawah pelindung muka 1,5 - 2 cm di bawah dagu

Line, yaitu pembagian posisi tubuh pemain anggar

Posisi menyerang di sebelah kanan, menunjukkan jangkauan yang didapatkan pemain anggar dibandingkan dengan posisi en garde

Pakaian dan peralatan anggar : 1) jaket, 2) sarung tangan, 3) kabel badan, 4) Épée, 5) celana, 6) masker, 7) plastron ( pelindung ketiak )

Anggar

Sunday 8 May 2011

Parkour

Parkour ( kadang - kadang disingkat PK ) atau l'art du déplacement ( seni gerak ) adalah aktivitas yang bertujuan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan efisien dan secepat - cepatnya, menggunakan prinsip kemampuan badan manusia. Itu berarti untuk menolong seseorang melintasi rintangan, yang bisa berupa apa saja di sekitar lingkungan dari cabang - cabang pohon dan batu - batuan hingga pegangan tangan dan tembok beton yang bisa dilatih di desa dan di kota. Atlet - atlet Parkour dikenal sebagai " Traceur " atau " Traceuse " untuk perempuan.

SEJARAH PENEMUAN
Ditemukan oleh David Belle di Perancis, " Parkour " bertujuan untuk melatih efisiensi gerakan untuk membentuk badan dan pikiran seseorang untuk dapat menghadapi rintangan - rintangan dalam kondisi bahaya.
Parkour mempunyai arti bergerak atau berpindah tempat dari point A ke point B seefisien dan secepat mungkin yang menggunakan prinsip dari Parkour dengan mengedepankan keindahan bergerak sekaligus diimbangi oleh kemampuan dari tubuh manusia itu sendiri.
Sebenarnya Parkour sudah ada sejak dulu sebelum manusia mengenal kata “ Parkour ” itu sendiri. Tapi Parkour dideskripsikan dan dikenalkan ke seluruh dunia oleh seorang pria berkebangsaan Perancis yang dikenal dengan nama David Belle. Dialah yang telah memperkenalkan olahraga ini ke seluruh dunia yang awalnya hanya berkembang di Perancis. Sehingga akhirnya berkembang ke seluruh daratan Eropa dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia
Terinspirasi dari ayahnya, Raymond Belle seorang tentara Perancis yang akhirnya bergabung dengan sapeurs - pompiers ( pemadam kebakaran militer ). Lahir di tengah keluarga pemadam kebakaran membuat David terinspirasi dengan cerita - cerita tentang kepahlawanan. Saat berumur 16 tahun, David memutuskan untuk meninggalkan sekolah untuk mencari kecintaannya akan kebebasan, aksi, dan untuk mengembangkan kekuatan dan ketangkasan yang dimilikinya agar berguna dalam kehidupannya, seperti yang selalu dinasehatkan oleh ayahnya.
Raymond memperkenalkan pada anaknya tentang sebuah latihan halang rintang dan metode natural yang akhirnya dikenal dengan nama Parkour. Sejak saat itu, setiap David sepulang sekolah ia mulai memainkan skenario sendiri bagaimana dia bisa meloloskan diri dari situasi yang sulit. Menurut David, Parkour dapat berguna sebagai self - defense dalam keadaan tidak terduga. Saat martial art bisa disebut sebagai sebuah bentuk latihan untuk fight ( bertarung ), Parkour merupakan suatu bentuk latihan untuk flight ( kabur ).
Sejak usia 15 tahun, David Belle pindah ke Lisses ( salah satu kota di Perancis ). Pada waktu itu, dia bertemu dengan para remaja di sana yang tertarik dengan apa yang dilakukan oleh David. Disinilah cikal bakal dari lahirnya sebuah grup Parkour yang dikenal dengan nama Yamakasi. Bersama teman masa kecilnya, Sebastian Foucan beserta beberapa pemuda lainnya mulai mengembangkan Yamakasi sebagai tim Parkour yang dikenal di Perancis. Namun karena perbedaan prinsip, David dan Sebastian berpisah dan meninggalkan Yamakasi. Sehingga saat film Yamakasi yang dibuat pada tahun 2001 harus tetap berjalan tanpa kehadiran mereka berdua.
David tetap memegang prinsip Parkour yang tetap mengedepankan tentang keefektifan dan efisiensi yang menampilkan kesederhanaan dan memiliki filosofi melewati rintangan dengan cepat dan efisient. Sedangkan Sebastian lebih memilih untuk membuat gerakan - gerakan dari Parkour terlihat lebih indah yang dapat membuat orang yang melihatnya menjadi tertarik. Sehingga akhirnya ia menambahkan gerakan acrobat seperti flip atau salto dikombinasi dengan gerakan pacours du combatant yang akhirnya menjadi Freerunning. Hal tersebut yang membuat David Belle berbeda pandangan dengan Sebastian Foucan. Karena menurut David Belle, gerakan acrobat atau salto sangat tidak efisien dan sangat bertolak belakang dengan originalitas Parkour. Selain itu, keinginan untuk melakukan gerakan hanya untuk dilihat orang lain tanpa keinginan untuk melakukan gerakan itu dari diri sendiri, merupakan hal yang bertolak belakang dengan parkour.
Saat ini David Belle memulai tur dunia dengan asosiasi yang dia dirikan ( PAWA ) bersama tim Parkour yang dulu dia dirikan. Dan ini hanyalah sebuah awal.

TERMINOLOGI
Parkour berasal dari kata parcours du combatant yang berarti pelatihan halang rintang untuk sesi militer. Kata Parcours “ c ” diganti menjadi “ k ” dan “ s ” nya dipakai untuk menjelaskan filosofi Parkour itu sendiri. “ Parkour’s philosophy about efficiency  .
Sedangkan istilah Traceur adalah sebuah sebutan untuk para praktisi Parkour. Seseorang bisa dikatakan Traceur jika orang tersebut sudah memahami arti, basic, dan filosofi dari Parkour itu sendiri. Traceur berasal dari kata “ tracer ” yang berarti cepat, mempercepat ( to trace / to go fast ).

FILOSOFI DAN NILAI MORAL DALAM PARKOUR
Definisi dari Parkour sendiri adalah seni berpindah tempat melewati beberapa obstacle dari point A menuju point B. Seni ini adalah cara baru untuk menguasai lingkungan atau melewati segala macam bentuk obstacles yang ada di sekitar kita hanya dengan mengandalkan kekuatan tubuh manusia seutuhnya.
Tujuan dan inti dari Parkour itu sendiri adalah mampu menghadapi semua rintangan atau obstacles di sepanjang track yang kita lalui, baik itu di lingkungan alam maupun di lingkungan perkotaan, dengan menggunakan beberapa gerakan yang istimewa dan indah dengan cara mengkombinasikan beberapa gerakan yang mengalir dan control yang penuh.
Parkour juga mengandung pembelajaran yang positif untuk diri sendiri, yaitu manjawab tantangan untuk melawan semua rasa takut dari dalam diri kita sendiri. Karena kadangkala setiap rintangan dan obstacles yang akan kita lalui tidak seperti yang pernah kita bayangkan.

NILAI - NILAI KEHIDUPAN YANG TERDAPAT DALAM PARKOUR
1. Seni untuk melewati semua masalah dalam track kehidupan
Saat kita menjalankan track kehidupan, terdapat banyak rintangan dan masalah hidup yang terlihat seperti obstacles dalam hidup. Semua orang pasti mempunyai tjuan akhir. Tapi saat kita bergerak ke tujuan akhir, banyak rintangan ( obstacles ) yang menghadang. Dengan memakai prinsip dari Parkour, kita akan berusaha melewati rintangan obstacles tersebut dengan indah dan penuh control. Memecahkan masalah yang kita hadapi dengan efektif dan efisien. Semua manusia pasti mempunyai track kehidupannya masing - masing.
2. Melawan rasa takut
Seseorang yang takut mencoba tidak akan berbuat apa - apa dan tidak akan menjadi siapa - siapa. Semua manusia pasti melewati proses seperti ini. Kalau kita tidak bisa melawan rasa takut, tidak akan ada kemajuan dalam kehidupan. Kita bisa mengendarai sepeda motor, sukses dalam bisnis, memenangi tender, dan sebagainya, adalah buah dari keberanian kita melawan rasa takut.
Tapi ingat, ukur ketakutan dan keberanianmu dengan meteran nyali. Kalau kita terlalu berani, kita akan bertindak bodoh, ceroboh, bahkan celaka. Tapi, jika terlalu takut, kita tidak akan berbuat apa - apa. Jadi antara rasa takut dan berani harus seimbang.
3. Bangkit dari kegagalan
Saat kita mencoba suatu gerakan di Parkour, kita akan selalu mengalami kegagalan atau jatuh. Tapi kalo kita terus bangkit berdiri dan mencoba lagi, kita pasti akan bisa menguasai salah satu gerakan tersebut. Begitu pula dalam kehidupan. Intinya berani gagal alias berani jatuh. Coba lagi dan pelajari supaya tidak gagal dan jatuh lagi.
4. Flexibilitas dan fluiditas
Berlatih Parkour akan membuat diri kita flexible dan semangat kita terus mengalir. Begitu pula dalam kehidupan. Saat kita berada dalam lingkungan baru, kita berpikir untuk tetap flexible dan mampu beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Walaupun lingkungan tersebut awalnya tidak membuat diri kita nyaman. Sedangkan fluiditas akan membuat diri kita mempunyai semangat yang terus mengalir untuk menjalani kehidupan walaupun mempunyai masalah yang berat.
5. Kreatifitas dan kebebasan
Dalam Parkour kita bisa berkreasi untuk menciptakan gerakan atau menggabungkan beberapa gerakan dasar menjadi gerakan baru tergantung kreatifitas kita. Hidup pun begitu, kita harus kreatif sehingga bisa berguna dan bermanfaat dalam kehidupan. Selain itu, Parkour juga mengajarkan kita untuk bergerak bebas menuju kebebasan tanpa melawan aturan.
6. Parkour menantang kompetensi
Sebuah kampanye datang dari beberapa praktisi Parkour tentang menentang keras adanya kompetisi dan rival di dalam Parkour. Kompetisi tidak sesuai dengan filosofi dan nilai moral dari Parkour yang mengutamakan kebebasan. Kompetisi hanya akan mendorong seseorang untuk mengalahkan orang lain yang disaksikan oleh penonton atau hanya akan menambah keuntungan oleh beberapa corporasi yang hanya mengambil keuntungan dari Parkour.
Latihan Parkour bukan ditujukan untuk melawan atau mengalahkan orang lain. Parkour ditujukan untuk membantu orang lain sehingga manusia mempunyai cara berpikir moderasi ( sederhana ) dan memiliki ketahanan fisik yang lama.
7. Parkour bukan olahraga ekstrem
Banyak orang awam yang melihat video - video Parkour mulai beranggapan bahwa Parkour adalah olah raga ekstrem dan menggolongkannya dengan olahraga seperti skate board, bmx dan lainnya. Sehingga banyak orang yang nekat melakukan gerakan - gerakan berbahaya yang akhirnya berakibat pada cedera serius.
Parkour tidak hanya berhubungan dengan nyali saja, tapi sangat berhubungan erat dengan pikiran matang, latihan fisik dan dan teknik yang terus menerus dilakukan. Gerakan - gerakan yang kita lihat melalui video seperti yang dilakukan David Belle dan anggota Yamakasi merupakan hasil dari sebuah latihan panjang selama belasan tahun.
8. Mengembangkan dan menyebarkan Parkour
Saat ini Parkour mulai dikenal di seluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri. Perlahan - lahan beberapa Traceur yang mengerti akan filosofi dan teknik dalam Parkour mulai bertambah. Berkat pembelajaran dari beberapa informasi yang benar mengenai originalitas tentang parkour dari sumber - sumber tepercaya, lambat laun Parkour menjadi sebuah kebutuhan dan disiplin dalam setiap Traceur yang memiliki pemahaman dalam jiwanya masing - masing. Pengetahuan seperti inilah yang harus disebarkan ke masyarakat luar dan memberikan edukasi yang benar tentang Parkour mulai dari sejarah dan filosofi yang terkait di dalamnya.
Intinya adalah, Parkour bukan hanya melatih fisik saja. Parkour juga mencerminkan sebuah filosofi moral dengan nilai - nilai tersendiri. Bukan hanya sekedar sebuah olah raga, tapi juga sebuah seni. Dan yang paling penting Parkour adalah sebuah filosofi yang selalu dipakai semua orang setiap hari.
9. Parkour di Indonesia
Seperti pesan David Belle yang disampaikan kepada para Traceurs melalui Lisses and Parkour Documentary “ Pilgrimage , karya Duncan. ( Terima kasih banyak kepada Duncan atas kutipan dan pengulangan pernyataan David Belle tersebut )
” Ajarkanlah orang - orang ini ..
Jika kamu memahami Parkour, maka sebarluaskan pengetahuan tersebut kepada orang lain, anak - anak, teman, ataupun kepada mereka yang memiliki pengetahuan yang kurang tepat ataupun kurang lengkap mengenai Parkour. Jika kamu kurang yakin maka buka mata, telinga, dan belajarlah.
Hanya terdapat satu - satunya Parkour dan itu merupakan metode yang diwariskan kepada David Belle oleh ayahnya – berbagai bentuk disiplin lainnya adalah untuk dihormati tetapi tetap saja merupakan suatu bentuk disiplin yang lain, dan Parkour sejati masih berada di luar sana. Parkour diketahui oleh umum dan jumlah orang yang mempelajarinya terus bertambah. 
” Jika kamu berniat untuk menolong – jika kamu adalah Traceurs sejati dari lubuk hati – maka kamu tidak akan bergerak maju sendirian, tetapi kamu akan menuju ke barisan terbelakang dan menolong orang lain untuk maju bersama kamu.